Wednesday, January 16, 2008

Kontribusi 4 dalam Pilkada Jakarta (Republika)


Kamis, 19 Juli 2007

DPT Pilkada DKI Terus Diprotes

Untuk pertama kalinya Adang-Dani unggul dalam polling.

JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) DKI Jakarta menolak untuk menanggapi somasi Pilkada Watch yang diajukan lewat Koalisi Pengacara untuk Rakyat Jakarta. KPUD merasa sudah melaksanakan tugas dan kewajibannya terkait penetapan daftar pemilih tetap (DPT).

Kuasa hukum KPUD, Sirra Prayuna, mengatakan KPUD memutuskan untuk menolak seluruh alasan yang menyertai somasi Pilkada Watch. ''Karena alasannya tidak memiliki dasar hukum yang kuat,'' ujar Sirra di Jakarta, Rabu (18/7).

Pilkada Watch melayangkan somasi kepada KPU DKI Jakarta karena dinilai tidak mengindahkan laporan sejumlah pihak yang menyoal masih banyaknya warga yang tidak terdaftar dan munculnya pemilih siluman. Somasi berlaku 3 x 24 jam terhitung sejak dilayangkan Ahad lalu (15/7). Artinya, KPUD diberi kesempatan untuk menanggapi somasi sampai Rabu kemarin (18/7).

Sirra menegaskan penolakan KPUD untuk menanggapi somasi didasarkan dua alasan. Pertama menyangkut legal standing KPU. Kedua, mengenai somasi terbuka yang itu dianggap sebagai upaya memutarbalikkan fakta dalam proses pendaftaran pemilih. ''

Sedangkan di tempat terpisah, sebanyak tujuh pemantau independen, kemarin, (18/7), terus menuntut agar KPUD memberi ruang kepada publik untuk mengakses DPT. Ketujuh pemantau itu adalah P3I, IYMC, LP3ES, Garda P3ER, KPPKD, LSM Gerhana, KIPP Jakarta, dan LP3SWI. `'Kalau tetap tidak diijinkan mengakses kami akan memperkarakan KPUD,'' kata juru bicara tujuh lembaga tersebut, Ahmad Nur Hidayat.

Selama ini pemantau tidak bisa mendapat DPT karena adanya suarat edaran KPUD, yang menyebut DPT tersebut adalah rahasia negara. `'Padahal kami membutuhkan data itu untuk cross cek dan melihat ada tidaknya pemilih siluman.''

Polling SMS
Untuk pertama kalinya, pasangan Adang-Dani, mengungguli perolehan suara Fauzi Bowo-Prijanto. Tapi keunggulan ini bukan berdasar survei konvensional, tapi melalui polling melalui SMS.

Berdasar hasil polling lewat SMS yang dilakukan Jaringan Survei Indonesia (JSI) dan Pusat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat (P3M) UI. `'Polling ini sangat independen karena tidak didanai pihak manapun. Kami bekerjasama dengan operator telekomunikasi seluler,'' kata Direktur Eksekutif JSI, Akhmad Syarbini.

JSI dan P3M UI membuat polling dengan mengajukan tiga pertanyaan, yaitu peduli ketertiban dan keamanan, peduli lingkungan, peduli kesejahteraan dan perekonomian rakyat, serta calon terfavorit. Dari 4000 pengirim SMS, hasil polling sejak April 2007 hingga sekarang, Adang mendapatkan 74,97 persen, Fauzi Bowo (20,46), Sarwono (8,69), dan Agum Gumelar (1,88).

Dari kubu pasangan Fauzi Bowo-Priyanto, sebanyak 1.153 nama terdaftar sebagai juru kampanye mereka. Dari daftar nama juru kampanye yang telah diterima KPUD antara lain tertera nama Wakil Presiden Yusuf Kalla dan mantan presiden Megawati Soekarnoputri.

Fakta Angka
1.153

Nama yang terdaftar sebagai jurkam Fauzi-Priyanto.

(dwo/ind/ant )

Source:
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=300604&kat_id=3